Ganggang atau disebut
juga alga adalah Protista yang
menyerupai tumbuhan, berwarna hijau, dan berbentuk seperti benang-benang halus.
Mengapa
dikatakan menyerupai tumbuhan? Karena ganggang merupakan Protista yang mengandung
klorofil dan dapat berfotosintesis untuk memenuhi kebutuhan makanannya sendiri.
Mengapa
ganggang hanya dikatakan menyerupai tumbuhan? Bukankah ganggang dapat membuat makanan sendiri?
Ganggang
memang bukan merupakan tumbuhan karena ganggang tidak mempunyai akar, batang,
dan daun sejati seperti yang dimiliki oleh tumbuhan.
Coba
kalian perhatikan dasar kolam pada musim kemarau!
Benarkah
dasar kolam tersebut berwarna hijau? Mengapa air kolam berwarna hijau? Apakah warna
hijau di dasar air kolam tersebut disebabkan adanya ganggang hijau yang tumbuh
di dalamnya?
Ganggang dapat hidup di air tawar
dan di air laut, tetapi ada pula yang hidup di tempat-tempat yang lembap,
seperti dinding tembok kamar mandi, batu-batuan, atap rumah, atau kulit-kulit
pohon. Ganggang juga memiliki ciri lain yang sama dengan Protista, yaitu memiliki
membran inti, ada yang bersifat uniseluler dan ada yang multiseluler. Ganggang
dapat berbentuk benang, lembaran, atau koloni sel.
Reproduksi ganggang dapat
dilakukan secara seksual dan aseksual.
Secara seksual dilakukan dengan cara
isogami dan oogami. Isogami terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin
jantan mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika
antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran
yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan
terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi
individu baru.
Bagaimana pengelompokan ganggang ?
Ganggang dapat dikelompokkan menurut
pigmen yang dimilikinya menjadi beberapa golongan, yaitu ganggang cokelat (Phaeophyta), ganggang pirang (Chrysophyta), ganggang merah (Rhodophyta), ganggang hijau (Chlorophyta), dan ganggang Euglenophyta.
1. Filum
Euglenophyta
Euglenophyta merupakan ganggang bersel
satu. Euglena biasa hidup di air tawar, misalnya, air kolam, sawah, sungai,
atau parit. Makhluk hidup ini berwarna hijau, berklorofil, dan berfotosintesis
sehingga dimasukkan ke dalam dalam kelompok makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan.
Makhluk hidup ini juga mempunyai ciri-ciri yang menyerupai hewan karena dapat
bergerak aktif, cara memasukkan makanan melalui mulut sel, tidak berdinding
sel, dan mempunyai bintik mata sehingga Euglena ini merupakan makhluk hidup
yang menyerupai hewan dan sekaligus juga merupakan makhluk hidup yang
menyerupai tumbuhan, contohnya, Euglena
viridis.
a . Ciri-Ciri Euglena
Euglena mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
1) berwarna hijau karena
mengandung klorofil,
2) sel berbentuk oval memanjang,
3) di salah satu ujungnya
terdapat mulut sel,
4) dari mulutnya muncul satu
flagela (cambuk) yang berfungsi sebagai alat gerak, dan
5) mempunyai bintik mata yang
terletak di dekat mulut sel yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan
terang.
b . Cara Euglena Memperoleh
Makanan
Sebagai organisme yang menyerupai
tumbuhan, Euglena dapat membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis.
Dengan bantuan cahaya matahari, makhluk hidup ini dapat mengubah klorofil menjadi
energi. Selain berfotosintesis, makhluk hidup ini dapat pula memasukkan bahan
makanan melalui mulut sel yang dimilikinya sehingga Euglena dapat disebut
sebagai organisme fotoautotrof dan organisme heterotrof.
c . Cara Euglena Bereproduksi
Reproduksi Euglena dilakukan
dengan membelah diri. Dari pembelahan ini akan dihasilkan dua sel anak. Setiap
sel anak mempunyai inti sel, membran sel, dan sitoplasma.
2. Filum
Ganggang Hijau (Chlorophyta)
Chlorophyta adalah ganggang yang mengandung
klorofil dan karotin berwarna kuning sehingga warnanya menjadi hijau
kekuningan. Biasanya, ganggang ini hidup di air tawar, seperti air kolam, air
danau, ataupun air sungai. Air kolam, sungai, atau danau akan berwarna hijau
karena adanya jenis ganggang hijau di dalamnya.
Chlorophyta (ganggang hijau) merupakan
plankton yang hidup melayang-layang di air tawar atau laut. Ganggang hijau
dapat berbentuk benang, filamen, ataupun berkoloni. Contoh ganggang hijau,
antara lain, Volvox sp., Spirogyra sp., dan Ulothrix sp.
Dengan bantuan cahaya matahari,
Chlorophyta dapat melakukan fotosintesis. Plankton ini merupakan sumber makanan
utama bagi hewan-hewan yang hidup di dalamnya. Plankton disebut sebagai produsen.
Bagaimana kalian tahu jika Chlorophyta sedang melakukan fotosintesis? Amati dan
perhatikan kolam ikan air tawar pada siang hari. Jika kalian perhatikan dengan
baik, ganggang yang terkena cahaya matahari akan mengeluarkan gas berupa
gelembung-gelembung kecil yang menempel pada pinggir-pinggir kolam, gas itu
adalah oksigen. Oksigen adalah gas yang dihasilkan dalam proses fotosintesis.
a . Ciri-ciri Chlorophyta
Ganggang hijau (Chlorophyta)
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) tubuhnya mengandung klorofil
dan berwarna hijau. Sel mengandung kloroplas yang berisi klorofil a, b, karoten
dan xantofil,
2) hidup melayang-layang di air
tawar atau air laut,
3) merupakan makhluk hidup bersel
satu yang berbentuk benang, lembaran, dan berkoloni,
4) telah memiliki dinding sel,
dan
5) cadangan makanan disimpan di
suatu rongga yang berbentuk bulat. Rongga ini terletak di dekat kloroplas yang
disebut pirenoid.
b . Cara Mendapatkan Makanan
Ganggang hijau mengandung
klorofil dan dapat melakukan fotosintesis untuk mendapatkan makanannya.
Ganggang hijau berperan sebagai pemasok bahan makanan utama bagi hewan-hewan
yang ada di perairan tersebut. Di perairan tersebut, ganggang hijau disebut
sebagai produsen.
c . Cara Chlorophyta Bereproduksi
Reproduksi Chlorophyta dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu secara seksual dan secara aseksual. Reproduksi seksual dilakukan
dengan cara peleburan sel kelamin jantan dan betina serta ada juga yang secara
konjugasi. Reproduksi secara aseksual dilakukan tanpa adanya peleburan sel
jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan pembelahan biner (ganggang bersel
satu), fragmentasi (ganggang berbentuk benang dan berkoloni), serta pembentukan
zoospora (spora kembara).
d . Contoh-Contoh Chlorophyta
Beberapa contoh ganggang hijau
yang sering dijumpai adalah sebagai berikut.
1) Chlorococcum dan Chlorella
merupakan Chlorophyta bersel satu yang tidak dapat bergerak dan bersifat
mikroskopis. Kloroplasnya berbentuk mangkuk, berukuran mikroskopis, dan hidup
sebagai plankton air tawar. Chlorococcum dan Chlorella dapat berkembang biak
secara aseksual dengan membentuk zoospora yang bergerak dengan dua flagella. Chlorella
dapat berkembang biak dengan pembelahan sel. Chlorella dapat dimanfaatkan
sebagai obat, bahkan sekarang sedang dikembangkan untuk obat yang dikemas dalam
bentuk kapsul.
2) Chlamydomonas merupakan
Chlorophyta bersel satu yang dapat bergerak dan bersifat mikroskopis. Selnya
berbentuk bulat telur. Sel Chlamydomonas mengandung satu inti, satu vakuola,
dan kloroplas. Alat gerak berupa dua flagel. Kloroplas berbentuk mangkuk.
Bintik mata dan pirenoid terletak di dalam mangkuk yang berfungsi sebagai
tempat pembentukan zat tepung. Chlamydomonas
dapat berkembang biak dengan dua
cara, yaitu dengan pembentukan zoosprora dan konjugasi.
3) Spirogyra dan Oedogonium adalah
sel yang membentuk benang atau untaian memanjang seperti benang dan bersifat
mikroskopis.
Spirogyra dan Oedogonium banyak
hidup di air tawar. Spirogyra mempunyai sel yang mengandung kloroplas berbentuk
pita spiral dan dalam satu sel mengandung satu inti, dapat berkembang biak secara
fragmentasi dan konjugasi. Oedogonium mempunyai kloroplas berbentuk jala dan
dalam satu sel mengandung satu inti serta dapat berkembang biak dengan zoospora
dan peleburan spermatozoid (anteridium) dengan ovum (oogonium) yang dihasilkan
oleh benang yang berbeda. Hasil peleburan tersebut adalah zigot yang dapat
tumbuh menjadi individu baru.
4) Chara dan Ulva merupakan
Chlorophyta yang berbentuk lembaran.
Chara merupakan ganggang yang
hidup di air tawar, mempunyai ruas-ruas yang mengandung nukula dan globula.
Nukula mengandung arkegonium penghasil ovum. Globula mengandung anteridium
penghasil spermatozoid. Pembuahan ovum oleh spermatozoid akan menghasilkan zigospora
yang selanjutnya akan berkembang menjadi individu baru. Reproduksi secara
aseksual dilakukan dengan fragmentasi. Ulva adalah ganggang yang hidup di air
laut, memiliki kromosom diploid (2n), berkembang biak secara aseksual dengan
spora yang menghasilkan Ulva haploid (n). Ulva haploid (n) akan berkembang biak
secara seksual menghasilkan Ulva diploid (2n).
5) Hydrodictyon merupakan Chlorophyta
yang berbentuk koloni tak bergerak.
Banyak terdapat di air tawar dan
bentuk koloninya seperti jala. Berkembang biak secara aseksual dengan spora dan
fragmentasi, sedangkan secara seksual dengan konjugasi.
6) Volvox merupakan Chlorophyta
yang berbentuk koloni dan bergerak. Volvox hidup di air tawar dan tiap sel
mempunyai dua flagel dan stigma, bentuk koloni seperti bola dengan jumlah sel 500
– 50.000 buah. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi, sedangkan
secara seksual dengan konjugasi.
3. Filum
Ganggang Cokelat (Phaeophyta)
Ganggang cokelat berwarna cokelat
karena selain mengandung klorofil juga memiliki zat warna cokelat (fukosantin).
Ganggang ini hidup di air laut, mempunyai tubuh yang multiseluler, berbentuk
seperti lembaran atau tumbuhan tinggi (memiliki alat, seperti akar, batang, dan
daun), serta sering digunakan sebagai bahan pakan ternak, obat-obatan, bahan
cat. Contoh ganggang cokelat adalah Fucus, Turbilaria, Laminaria, dan Sargassum.
Ganggang cokelat berkembang
biak secara aseksual dengan fragmentasi, sedangkan secara seksual dilakukan
dengan cara pembentukan konseptakel jantan yang mengandung anteridium penghasil
spermatozoid dan konseptakel betina yang mengandung oogonium penghasil ovum.
Pembuahan sperma dan ovum menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot akan tumbuh
menjadi individu baru.
4. Filum
Ganggang Pirang atau Keemasan (Chrysophyta)
Chrysophyta ada yang berwarna
kuning kecokelatan, hijau kekuningan, dan kuning keemasan (diatom). Chrysophyta
ada yang bersel satu, bersel banyak, dan bersifat mikroskopis. Chrysophyta
merupakan penyusun plankton yang
terbesar.
Chrysophyta hijau kekuningan
(Xanthophyceae) mengandung klorofil dan pigmen kuning (xentofil). Contohnya,
Vaucheria yang mempunyai ciri berbentuk seperti benang, bercabang tidak
bersekat, bersel banyak, dan benang berinti banyak (senosit). Reproduksi
aseksual dilakukan dengan membentuk zoospora, secara seksual dengan peleburan sperma
dan ovum yang menghasilkan zigot.
Chrysophyta kuning kecokelatan
(Chrysophyceae) mengandung klorofil dan karoten (pigmen keemasan), bersel satu
(Ochromonas), dan berkoloni (Synura). Chrysophyta yang disebut diatom
(Bacillariophyceae) berbentuk seperti kotak yang saling menutupi dan dapat
hidup di tempat yang basah, baik air tawar, air payau, maupun air laut.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan
cara membelah diri. Contoh ganggang ini adalah Diatom, Navicula, Cyclotella,
dan Pinnularia. Dinding sel Diatom mengandung zat kersik sehingga ganggang
pirang sering disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat berguna bagi
industri, misalnya, sebagai bahan penggosok dan bahan isolasi.
5. Filum
Ganggang Merah (Rhodophyta)
Ganggang merah merupakan makhluk
hidup bersel banyak. Berwarna merah tua karena selain mengandung klorofil, juga
mengandung zat warna merah (fikoeritrin). Ganggang ini hidup di laut, memiliki
bentuk seperti rumput maka sering disebut rumput laut (sea weed) dan bersel banyak
(berbentuk seperti lembaran). Berkembang biak secara seksual dengan peleburan sperma
dan ovum yang menghasilkan zigot.
Ganggang merah dapat dimanfaatkan
oleh manusia sebagai bahan makanan dan kosmetika. Contoh ganggang merah yang
digunakan sebagai bahan makanan, antara lain, Euchema spinosum dan Gellidium yang
digunakan manusia untuk bahan agar-agar. Selain untuk bahan makanan, agar-agar
juga dimanfaatkan sebagai medium kultur mikroorganisme, kosmetik, obat, pelapis
daging kaleng, pengeras es krim, serta pengelmusi lemak dan cokelat batangan.
6. Filum
Ganggang Api (Pyrrhophyta)
Ganggang api sering disebut dengan
Dinoflagelata. Sebagian besar hidup di laut dan ada juga yang hidup di air
tawar. Ganggang ini mempunyai ciri tubuhnya bersel satu, dinding sel berupa
lempengan selulosa yang rapat, dapat bergerak aktif, di luar sel terdapat celah
dan alur yang masing-masing dilengkapi dengan satu flagel, berklorofil, mengandung
pigmen kuning kecokelatan, dan berkembang biak dengan cara membelah diri.
Contohnya adalah Peridinium.
Peranan Ganggang (Algae) bagi
Kehidupan Manusia Ganggang dapat memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia.
Manfaat ganggang bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut.
a. Ganggang hijau merupakan sumber
fitoplanton yang digunakan sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya. Dapat
dikatakan bahwa pada ekosistem perairan, ganggang hijaulah yang merupakan produsen
bagi hewan-hewan air lainnya.
b. Ganggang cokelat (Macrocrytis
pyrifera) mengandung yodium yang mengandung Na, P, N, dan Ca yang dapat
dimanfaatkan sebagai suplemen untuk hewan ternak. Selain itu, ganggang cokelat
yang mengandung asam alginat dapat dimanfaatkan sebagai pengental produk
makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria, Macrocystis,
Ascophylum, dan Fucus).
c. Ganggang merah dapat dimanfaatkan
untuk makanan suplemen kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia palmata), pembuatan agar
(Gellidium), dan penghasil karagenan (pengental
es krim).
d. Dinding sel diatom mengandung
zat kersik sehingga ganggang keemasan sering disebut juga ganggang kersik. Zat
kersik ini sangat berguna bagi industri, seperti bahan penggosok, penyaring,
industri kaca, dan bahan isolasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar