Rabu, 21 Agustus 2019

Keanekaragaman Hayati di Indonesia


Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di daerah  tropis. Berada di antara dua benua, Asia dan Australia, merupakan negara kepulauan yang terdiri dari tujuh belas ribu pulau. Indonesia juga dikenal sebagai salah satu negara megabiodiversitasdi dunia, karena memiliki keanekaragaman jenis hayati yang tinggi. Indonesia merupakan pusat keanekaragaman hayati yang kedua terbesar di dunia, yakni setelah Brazil. Hutan hujan tropiskita kaya akan flora dan fauna serta memiliki tingkat endemismeyang tinggi. Begitu pula de ngan kekayaan terumbu karangdi laut Indonesia yang merupakan pusat keanekaragaman yang tertinggi di dunia. Perkiraan jumlah spesies utama yang ada di Indonesia dapat kalian lihat pada Tabel 6.1, mencakup mulai dari berbagai jenis mikrorganisme sampai mammalia.
Tabel 6.1 Perkiraan Jumlah Spesies Utama di Indonesia
Kelompok Hayati
Di Indonesia
Seluruh dunia
Bakteri, ganggang hijau-biru
300
4.700
Jamur
12.000
47.000
Rumput laut
1.800
21.000
Lumut
1.500
16.000
Paku-pakuan
1.250
13.000
Tanaman berbunga
25.000
250.000
Serangga
250.000
750.000
Moluska
20.000
50.000
Ikan
8.500
19.000
Amfibia
1.000
4.200
Reptilia
2.000
6.300
Burung
1.500
9.200
Mammalia
500
4.170
Sumber: KLH, 1989 dalam Moeljopawiro, 2001, hlm.4

Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia didukung oleh  beberapa hal.
Wilayah Indonesia terletak pada tiga kawasan biogeografi , yaitu Oriental , peralihan dan Australia, sehingga Indonesia memiliki sebagian kekayaan jenis hayati Asia, peralihan antara dua kawasan asia australia  dan sebagian jenis hayati Australia  sebagai modal keanekaragaman jenis yang dimiliki.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki berbagai tipe topografi yang dapat berfungsi sebagai penghalang perpindahan anggota berbagai  jenis hayati atau memiliki faktor alam yang khas sehingga memungkinkan terbentuknya anak jenis serta jenis baru dari modal jenis yang  telah ada. Indonesia terletak di daerah tropik yang merupakan salah  satu sasaran migrasi satwa dari belahan bumi utara serta belahan bumi  selatan sehingga Indonesia mendapat tambahan kekayaan jenis hayati  dari perilaku migrasi.
Wilayah Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau dibagi menjadi 3 wilayah utama, yaitu Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.  Masing-masing wilayah tersebut memiliki berbagai jenis makhluk  hidup  dengan persebaran yang khas. Misalnya, hutan di Kalimantan memiliki jenis tumbuhan yang paling banyak dibandingkan hutan-hutan di daerah lainnya. Dengan demikian, kalian bisa menemukan  jenis tumbuhan tertentu yang tidak kalian temukan di luar Kalimantan. Sedangkan hutan-hutan di Jawa, Sunda, Sulawesi, dan Maluku merupakan daerah yang memiliki tumbuhan lebih sedikit dibandingkan dengan hutan di Kalimantan.
Indonesia memiliki kurang  lebih 47 ekosistem alami yang berbeda, mulai dari  ekosistem salju abadi di Puncak Pegunungan Jaya Wijaya sampai berbagai macam ekosistem hutan dataran rendah di Kalimantan dan padang rumput di Sumbawa. Ada juga ekosistem danau yang dalam hingga rawa-rawa yang dangkal. Di daerah pesisir juga dijumpai ekosistem terumbu karang dan hutan bakau (mangrove).

Persebaran Tumbuhan ( Flora ) di Indonesia
Hutan hujan tropis di Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan. Tumbuhan di Indonesia tergolong tumbuhan Malesiana. Tumbuhan Malesiana merupakan jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di  beberapa daerah, yaitu di Sumatra, Kalimantan, dan Filipina bagian  utara. Contoh tumbuhan tersebut adalah meranti, palem, dan salak.
Terdapat pula tumbuhan khas Malesiana yang menarik, yaitu Rafflesia arnoldii. Tumbuhan yang juga dikenal dengan sebutan bunga bangkai ini hanya bisa ditemukan di Aceh dan Bengkulu, jadi sifatnya endemis.
Selain Rafflesia  arnoldii di Sumatra, tanaman endemik juga ditemukan di Papua, yaitu ratu sulur (Strong ylodon). Papua juga memiliki  pohon yang khas yang disebut matoa (Pometia pinnata).  Bentuk buah matoa seperti kelengkeng, tetapi lebih besar  dan buahnya membentuk rangkaian seperti anggur, berkulit tipis, dan kuat.
Berbagai daerah lain di Indonesia juga memiliki jenis tumbuhan  yang khas. Kelompok meranti (Shorea spp.) dan rotan (Calamus caesius) merupakan jenis yang khas dari hutan di Kalimantan. Sedang kan pohon jati (Tectona grandis), mahoni (Swietenia mahagoni), dan Kenari (Canarium commune) banyak ditemukan di Pulau Jawa. Contoh lain adalah salak (Salacca edulis) yang banyak tumbuh di Yogyakarta, Bali, dan Banjarnegara, serta durian (Durio zibethinus) yang banyak tumbuh di Pulau Jawa dan Sumatra.

Persebaran Hewan ( Fauna ) di Indonesia
Secara geografis, wilayah Indonesia dilewati Garis Wallace dan Garis Weber. Garis-garis khayal tersebut menunjukkan adanya perbedaan persebaran hewan (fauna) di Indonesia.
Garis Wallace dan Weber membagi wilayah Indonesia menjadi 3  bagian, yaitu daerah di sebelah barat Garis Wallace, daerah di sebelah timur Garis Weber, dan daerah di antara keduanya.
Masing-masing daerah tersebut memiliki berbagai jenis hewan yang khas.
Perhatikan peta berikut !

Daerah di sebelah barat garis Wallace meliputi Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan memiliki berbagai jenis fauna Oriental (Asiatis). Jenis-jenis fauna tersebut adalah gajah, tapir, badak bercula satu, harimau Sumatera, orang utan, kera bekantan, dan beruang madu.
Tipe fauna Oriental dicirikan dengan hewan menyusui yang berukuran besar, berbagai macam kera, dan ikan air tawar.
Di wilayah sebelah timur Garis Weber hidup fauna Australian  yaitu berbagai jenis burung dengan warna bulu yang menyolok, misalnya kasuari, cendrawasih, nuri, dan parkit. Ada pula merpati berjambul  dan beberapa jenis hewan berkantung, misalnya kanguru pohon. Jenis  fauna yang lain adalah komodo, babirusa, dan kuskus.
Daerah di antara dua Garis Wallace dan Weber merupakan zona  peralihan atau wilayah Wallacea. Semakin ke timur dari Garis Wallace, jumlah fauna oriental semakin berkurang. Sebaliknya, semakin ke barat dari Garis Weber, fauna Australian semakin berkurang. Dengan demikian, marsupialia dapat ditemukan di daerah Wallacea dan burung pelatuk oriental juga dapat dijumpai di sebelah timur Wallacea .
Sementara itu, hewan-hewan oriental misalnya burung hantu, bajing, dan babi melintasi Garis Wallace sampai ke Sulawesi. Hewan Australian yang lain misalnya anoa, maleo, dan tarsius.
Kalau dicermati, fauna yang ada di Bali berbeda jauh dengan fauna  yang ada di Lombok, walaupun kedua pulau tersebut hanya dipisahkan oleh selat yang hanya berjarak sekitar 30 km. Di Bali ditemukan hewan oriental bajing dan harimau, tetapi hewan ini tidak menyebar ke Lombok. Sedangkan di Lombok ditemukan burung pemakan madu yang tidak ditemukan di Bali (fauna Australian). Contoh lainnya yaitu di Sulawesi ditemukan hewan Australian Oposom dan burung kakak tua (fauna Australian), namun kedua hewan tersebut tidak ditemukan di Kalimantan.
Terlepas dari tipe asiatis, tipe australian, maupun peralihan, beberapa hewan tersebut adalah hewan-hewan khas Indonesia. Beberapa  jenis fauna asli Indonesia yang saat ini terancam punah adalah orang utan (endemik di Sumatra dan Kalimantan), komodo (endemik di Pulau Komodo), badak bercula satu (endemik di Ujung Kulon, Jawa Barat), dan anoa (endemik di Sulawesi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klasifikasi Dunia Hewan ( Kingdom Animalia )

Kingdom Animalia meliputi berbagai jenis hewan yang mempunyai ciri, bentuk, ukuran, dan struktur tubuh yang sangat beragam. Hewan mempun...