Semua makhluk hidup memiliki
beberapa sifat yang sama sehingga mereka dikatakan hidup. Kesamaan sifat
makhluk hidup tersebut adalah bernapas, memerlukan makanan, mengeluarkan zat
sisa, bergerak, tumbuh, berkembang biak, beradaptasi, dan memiliki bahan genetik.
Selain kesamaan (keberagaman)
tersebut, berbagai makhluk hidup juga memiliki perbedaan (beraneka ragam).
Ketika kita mengamati berbagai
jenis makhluk hidup (manusia, hewan,
tumbuhan, protista, fungi, virus, maupun organisme prokariotik), kalian akan
menemukan adanya sifat-sifat yang beranekaragam. Keanekaragaman tersebut
tidak hanya terdapat antar kelompok atau
antar jenis, tetapi juga antar individu dalam satu spesies.
Pada ayam, misalnya, kita mengenal berbagai jenis
ayam, yaitu ayam kampung, ayam kate, dan ayam hutan. Ketiga jenis ayam tersebut
memiliki perbedaan tertentu. Selain itu,
di antara individu dari jenis ayam yang sama,
ayam kampung misalnya, juga memiliki beberapa sifat yang tidak sama, mungkin
bulunya ada yang berwarna polos dan ada pula yang berbintik-bintik (blorok).
Ini menunjukkan bahwa tidak ada makhluk hidup yang sama persis, bahkan anak
kembar pun antara satu dengan yang lain memiliki ciri tertentu yang
membedakannya. Sifat-sifat tersebut menunjukkan adanya Keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk hidup yang menunjukkan adanya variasi bentuk,
penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya. Keanekaragaman hayati disebut
juga biodiversitas (biodiversity), meliputi keseluruhan
berbagai variasi yang terdapat pada tingkat
gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman ini terjadi karena
adanya pengaruh faktor genetik dan faktor lingkungan yang mempengaruhi fenotip
(ekspresi gen).
1. Keanekaragaman tingkat Gen
Setiap makhluk hidup tersusun
atas sel, dan di dalam sel tersebut terdapat
gen. Gen merupakan substansi yang berfungsi membawa sifat.
Sifat yang dimiliki oleh induk
jantan dan betina dibawa oleh gen untuk diwariskan
kepada keturunannya. Gen terdapat dalam kromosom yang berada dalam inti sel.
Wujud gen berupa potongan atau segmen dari rantai terpilin (ADN). Setiap individu
memiliki susunan gen yang khas, meskipun jumlah gennya sama.
Keanekaragaman gen menunjukkan
adanya variasi susunan gen pada
individu-individu sejenis. Gen-gen tersebut mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk
hidup, seperti tampilan pada warna mahkota bunga, ukuran
daun, tinggi pohon, dan sebagainya.
Contohnya kita amati pada
tanaman padi dan rambutan. Tanaman
rambutan memiliki empat varietas yang berbeda, yaitu varietas aceh, varietas
rafia, varietas jakarta, dan varietas lampung. Demikian juga pada tanaman padi
yang terdiri dari varietas IR, PB, rojolele, sedani, delanggu, dan bumiayu.
Contoh lain adalah variasi warna pada bunga
tembelekan. Meskipun jenisnya sama-sama bunga tembelekan, tetapi warna
bunganya bermacam-macam. Ada yang putih, ungu, maupun kuning. Munculnya variasi
warna tersebut di kendalikan oleh gen.
2.Keanekaragaman tingkat Jenis
Keanekaragaman hayati tingkat
jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis
atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama. Pada berbagai spesies
tersebut terdapat perbedaan-perbedaan
sifat. Contohnya adalah tumbuhan ketela rambat (Ipomoea batatas) dan tumbuhan krangkungan (Ipomoea crassicaulis). Meskipun berada dalam genus yang sama, yaitu
Ipomoea, kedua tumbuhan tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda. Ketela
rambat tumbuh merambat atau menjalar sedangkan krangkungan tumbuh tegak. Contoh
lain adalah pada genus Ficus, misalnya antara pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon preh (Ficus ribes). Keanekaragaman sifat-sifat
tersebut digunakan untuk menentukan
kedudukan tumbuhan-tumbuhan tersebut dalam takson atau kategori taksonomi.
3.Keanekaragaman tingkat Ekosistem
Dalam aktivitas kehidupannya
makhluk hidup selalu berinteraksi dan bergantung pada lingkungan sekitarnya.
Ketergantungan ini berkaitan dengan
kebutuhan akan oksigen, cahaya matahari, air, tanah, cuaca, dan faktor
abiotik lainnya. Komponen abiotik yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan cara
adaptasi berbagai jenis makhluk hidup (komponen biotik). Hal ini menunjukkan
adanya keanekaragaman ekosistem.
Keanekaragaman ekosistem merupakan
keanekaragaman suatu komunitas yang
terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat. Misalnya,
hutan hujan, hutan gugur, hutan tropis, padang rumput, padang lumut,
ladang, danau, dan sebagainya.
Pada lingkungan lain, kita
dapat mengamati bahwa ikan yang hidup di sungai yang mengalir deras berbeda
dengan ikan yang hidup di air yang tenang. Demikian juga ganggang yang berada
di perairan deras berbeda dengan ganggang
yang hidup di perairan tenang. Hal ini menggambarkan bahwa sungai aliran deras
membentuk ekosistem yang berbeda dengan sungai tergenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar