Kamis, 15 Agustus 2019

Tingkat Keanekaragaman Hayati

Semua makhluk hidup memiliki beberapa sifat yang sama sehingga mereka dikatakan hidup. Kesamaan sifat makhluk hidup tersebut adalah bernapas, memerlukan makanan, mengeluarkan zat sisa, bergerak, tumbuh, berkembang biak, beradaptasi, dan memiliki bahan  genetik.
Selain kesamaan (keberagaman) tersebut, berbagai makhluk hidup juga memiliki perbedaan (beraneka ragam).
Ketika kita mengamati berbagai jenis makhluk hidup (manusia,  hewan, tumbuhan, protista, fungi, virus, maupun organisme prokariotik), kalian akan menemukan adanya sifat-sifat yang beranekaragam. Keanekaragaman tersebut tidak hanya terdapat antar kelompok  atau antar jenis, tetapi juga antar individu dalam satu spesies.
Pada  ayam, misalnya, kita mengenal berbagai jenis ayam, yaitu ayam kampung, ayam kate, dan ayam hutan. Ketiga jenis ayam tersebut memiliki  perbedaan tertentu. Selain itu, di antara individu dari jenis ayam yang  sama, ayam kampung misalnya, juga memiliki beberapa sifat yang tidak sama, mungkin bulunya ada yang berwarna polos dan ada pula yang berbintik-bintik (blorok). Ini menunjukkan bahwa tidak ada makhluk hidup yang sama persis, bahkan anak kembar pun antara satu dengan yang lain memiliki ciri tertentu yang membedakannya. Sifat-sifat tersebut menunjukkan adanya Keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk  hidup yang menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya. Keanekaragaman hayati disebut juga biodiversitas (biodiversity), meliputi keseluruhan berbagai variasi yang terdapat pada  tingkat gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman ini terjadi karena adanya pengaruh faktor genetik dan faktor lingkungan yang mempengaruhi fenotip (ekspresi gen).

1. Keanekaragaman tingkat Gen
Setiap makhluk hidup tersusun atas sel, dan di dalam sel tersebut  terdapat gen. Gen merupakan substansi yang berfungsi membawa sifat.
Sifat yang dimiliki oleh induk jantan dan betina dibawa oleh gen untuk  diwariskan kepada keturunannya. Gen terdapat dalam kromosom yang berada dalam inti sel. Wujud gen berupa potongan atau segmen dari rantai terpilin (ADN). Setiap individu memiliki susunan gen yang khas, meskipun jumlah gennya sama.
Keanekaragaman gen menunjukkan adanya variasi susunan gen  pada individu-individu sejenis. Gen-gen tersebut mengekspresikan  berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti tampilan pada warna mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagainya.
Contohnya kita amati pada tanaman padi dan rambutan. Tanaman  rambutan memiliki empat varietas yang berbeda, yaitu varietas aceh, varietas rafia, varietas jakarta, dan varietas lampung. Demikian juga pada tanaman padi yang terdiri dari varietas IR, PB, rojolele, sedani, delanggu, dan bumiayu. Contoh lain adalah variasi warna pada bunga  tembelekan. Meskipun jenisnya sama-sama bunga tembelekan, tetapi warna bunganya bermacam-macam. Ada yang putih, ungu, maupun kuning. Munculnya variasi warna tersebut di kendalikan oleh gen.

2.Keanekaragaman tingkat Jenis
Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat. Contohnya adalah tumbuhan ketela rambat (Ipomoea batatas) dan tumbuhan krangkungan (Ipomoea crassicaulis). Meskipun berada dalam genus yang sama, yaitu Ipomoea, kedua tumbuhan tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda. Ketela rambat tumbuh merambat atau menjalar sedangkan krangkungan tumbuh tegak. Contoh lain adalah pada genus Ficus, misalnya antara pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon preh (Ficus ribes). Keanekaragaman sifat-sifat tersebut digunakan  untuk menentukan kedudukan tumbuhan-tumbuhan tersebut dalam takson atau kategori taksonomi.

3.Keanekaragaman tingkat Ekosistem
Dalam aktivitas kehidupannya makhluk hidup selalu berinteraksi dan bergantung pada lingkungan sekitarnya. Ketergantungan ini berkaitan  dengan kebutuhan akan oksigen, cahaya matahari, air, tanah, cuaca, dan faktor abiotik lainnya. Komponen abiotik yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan cara adaptasi berbagai jenis makhluk hidup (komponen biotik). Hal ini menunjukkan adanya keanekaragaman ekosistem.
Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu  komunitas yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat. Misalnya, hutan hujan, hutan gugur, hutan tropis, padang rumput, padang lumut, ladang, danau, dan sebagainya.

Pada lingkungan lain, kita dapat mengamati bahwa ikan yang hidup di sungai yang mengalir deras berbeda dengan ikan yang hidup di air yang tenang. Demikian juga ganggang yang berada di perairan deras berbeda dengan ganggang yang hidup di perairan tenang. Hal ini menggambarkan bahwa sungai aliran deras membentuk ekosistem yang berbeda dengan sungai tergenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klasifikasi Dunia Hewan ( Kingdom Animalia )

Kingdom Animalia meliputi berbagai jenis hewan yang mempunyai ciri, bentuk, ukuran, dan struktur tubuh yang sangat beragam. Hewan mempun...